Jumat, 04 Desember 2009

KELOMPOK TIGA ( 3 )

Anggota :

IDIAN PURNAMA (080403010013)
AHMAD ARIFIN (080403010009)
VIDO CANDRA (080403010014)


KELUHAN KESEHATAN AKIBAT PENGGUNAAN LAPTOP
PADA MAHASISWA FKM UI

HENDRA*, DEVIE FITRI OCTAVIANI*
* Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia,
Depok, Jawa Barat, 16424, Indonesia.
Email: dahen@ui.edu, Telp: +62-21-78849033, Fax: +62-21-7863487

ABSTRAK
Penggunaan laptop dikalangan mahasiswa khususnya mahasiswa FKM UI menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Hal ini juga disebabkan harga laptop sudah lebih murah namun disertai dengan fasilitas yang cukup memadai. Intensitas penggunaan yang tinggi ternyata berisiko untuk menyebabkan terjadinya keluhan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan kesehatan akibat penggunaan laptop pada mahasiswa. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan studi cross-sectional. Sampel penelitian adalah Mahasiswa FKM UI yang menggunakan laptop yang berjumlah 100 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Lokasi penelitian di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara serta observasi. Hasil penelitian didapatkan 97% responden mengalami keluhan kesehatan. Bagian tubuh yang banyak dikeluhkan adalah bagian leher, mata, bahu, punggung bagian atas dan pergelangan tangan. Bagian tubuh yang paling sedikit dikeluhkan adalah pergelangan kaki. Diketahui bahwa 91,8 % dari responden yang mengalami keluhan kesehatan termasuk dalam penggunaan laptop yang berisiko tinggi. Disarankan mahasiswa menggunakan laptop sesuai dengan fungsinya dan mengikuti pertimbangan ergonomis produsen diharapkan melengkapi paket produknya dengan informasi tentang cara penggunaan laptop yang aman dan sehat.

PENDAHULUAN
Penggunaan komputer dalam bekerja sangat membantu dan memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Penggunaan komputer dewasa ini sudah merambah semua lapisan masyaraka baik komputer desktop maupun laptop. Akhirakhir ini penggunaan laptop semakin menjadi primadona dibandingkan dengan komputer desktop. Menurut Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) DIY sekaligus Direktur Wisno Grahakom Willy Sudjono, Kamis (28/6) menyatakan bahwa harga laptop termurah saat ini berkisar Rp 4 juta-Rp 5 juta per unit, sementara harga komputer desktop antara Rp 3 juta-Rp 4 juta. "Dengan selisih harga yang tidak terlalu jauh, masyarakat lebih memilih Laptop karena sifatnya lebih fleksibel dan fashionable. Pasar terbesarnya adalah kalangan pelajar, mahasiswa, dan professional muda. Untuk masa mendatang, pasar laptop akan terus merambah ke kalangan pelajar SMA," Dalam dunia pendidikan, Australia adalah negara pelopor penggunaan laptop dalam lingkungan sekolah, laptop sangat diminati karena dapat digunakan dimana saja dan juga penggunaan laptop memberikan dampak positif bagi proses belajar dan mengajar (Shears 1995 dan McDonald 1995). Di Fakultas Keseha-tan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) saat ini juga banyak mahasiswa yang membawa dan menggunakan Laptop untuk membantu mereka dalam proses perkuliahan baik dalam mengerjakan tugas maupun untuk akses internet. Disamping itu pihak fakultas juga telah menyediakan fasilitas internet (wireless) terhitung sejak dua tahun yang lalu yang tersebar pada empat area yaitu pada gedung A, B, F dan G. Dengan fasilitas ini mahasiswa dapat menggunakan internet dengan gratis. Selain memberikan dampak positif, ternyata penggunaan laptop juga menimbulkan dampak yang negatif karena desain monitor yang menempel pada keyboard akan memberikan masalah bagi para penggunanya. Penggunaan laptop yang meningkat dikalangan mahasiswa FKM UI serta seringkali digunakan dalam waktu yang lama berisiko untuk menimbulkan keluhan kesehatan terkait dengan penggunaan laptop. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui keluhan kesehatan dan faktor risiko akibat penggunaan laptop di kalangan mahasiswa FKM UI.

TEORI DAN TATA KERJA

1. Pengertian Laptop
Laptop (dikenal juga dengan istilah notebook/powerbook) adalah compute portabel (kecil dan dapat dibawa ke manamana dengan mudah) yang terintegrasi pada sebuah casing. Beratnya berkisar dari 1 hingga 6 kilogram tergantung dari uku-ran, bahan dan spesifikasi. Sumber listrik berasal dari baterai atau A/C adaptor yang dapat digunakan untuk mengisi ulang bate-rai dan menyalakan laptop itu sendiri. Baterai laptop pada umumnya dapat bertahan sekitar 1 hingga 6 jam bergantung pada cara pemakaian, spesifikasi, dan ukuran baterai. (http://id.wikipedia.org /wiki/Laptop) Sebagai komputer pribadi, laptop memiliki fungsi yang sama dengan Komputer Desktop meskipun dengan kemampuan yang lebih rendah. Komponen yang terdapat didalamnya adalah sama dengan yang terdapat pada Komputer Desktop dengan ukuran yang diperkecil, lebih ringan, tidak panas dan irit listrik. Laptop kebanyakan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal Display) berukuran 10 inci hingga 17 inci bergantung dari ukuran laptop itu sendiri. Selain itu, keyboard yang terdapat pada laptop juga dilengkapi dengan touchpad atau dikenal juga sebagai trackpad yang berfungsi sebagai pengge-rak kursor mouse. Keyboard dan Mouse tambahan dapat dipasang melalui soket USB (universal serial bus). (http://id.wikipedia.org/wiki/Laptop) Berbeda dengan komputer desktop (PC) laptop atau yang sering juga disebut notebook memiliki komponen-komponen pendukung yang didesain secara khusus. Komponen tersebut didesain untuk mengakomodasi portabilitas dari laptop. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen penyusun laptop adalah ukuran yang kecil, hemat dalam konsumsi energi, dan efisien.

Gambar 1. Komponen Laptop (IBM)



Sumber: How Laptop Work

Karakteristik Laptop ditinjau dari segi ergonomis
Karena terdapat perbedaan antara PC dengan laptop maka akan terdapat perbe daan perbedaan antara desain PC dan laptop. Begitu juga jika ditinjau dalam segi ergonomis karena desain keyborad pada laptop menyatu dengan layarnya serta ukuran laptop yang kecil, sehingga menyebabkan karakteristik laptop mempunyai risiko bagi penggunanya

Dampak Kesehatan Akibat Penggunaan Laptop
Dampak kesehatan yang dapat terjadi pada pengguna laptop hampir sama dengan dampak kesehatan pada pengguna computer PC. Secara umum dampak kesehatan akibat pemakaian laptop adalah:
a) Gangguan Muskuloskeletal
Gangguan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit (Tarwaka et.al, 2004). Keluhan otot skeletal pada umumnya terjadi karena kontraksi otot yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan durasi pembebanan yang panjang. Dalam penelitian ini istilah gangguan muskuloskeletal akibat penggunaan laptop dipakai istilah Cummulative Trauma Disorders (CTD). Menurut United Kingdom, Cummulative Trauma Disorders adalah nyeri musculoskeletal yang tetap dan selalu muncul akibat trauma setelah 6 (enam) minggu. Standar ergonomic OSHA mengatakan bahwa “work-related musculoskeletal disorder” termasuk CTD disebabkan atau diperberat oleh faktor risiko yang ada di tempat kerja, termasuk tanda atau gejala yang menetap setidaknya selama 7 hari, atau secara klinis didiagnosa workrelated muskuloskeletal disorder. Faktor tempat kerja yang mengakibatkan CTD termasuk peralatan yang tidak sesuai, waktu kerja tanpa istirahat pekerjaan berat yang berulang, kurangnya variasi pekerjaan, tidak adekuatnya waktu istirahat saat kerja, kondisi fisik yang lemah, posisi kerja yang salah, penggunaan tenaga berlebihan, kurangnya body mechanics, gerakan memutar, postur, posisi, vibrasi, kondisi lingkungan kerja terlalu dingin atau panas, membawa, mengangkat, mendorong, cahaya yang tidak sesuai, faktor psikososial dan gender. Straker (2000) menyatakan bahwa walaupun desain tempat kerja telah mengikuti aturanaturan ergonomi, tetapi selama pekerjaannya menggunakan laptop pasti akan menimbulkan keluhan kesehatan (Cummulative Trauma Disorder)

b) Gangguan Penglihatan
Keluhan yang akan ditimbulkan akibat penggunaan laptop pada mata hamper sama dengan keluhan yang ditimbulkan akibat penggunaan komputer PC. Grandjean (1981) dalam Oborne (1995) membedakan keluhan dari pengguna Visual Display Unit termasuk laptop menjadi dua jenis, yaitu:
• Visual discomfort, dengan gejala mata terasa sakit, panas, lelah, sakit yang menusuk, dan pusing
• Visual impairment, dengan kejala penglihatan kabur (rabun dekat dan jauh) berkedip dan ganda.
Menurut Grandjean (1993) penerangan yang tidak didesain dengan baik akan menimbulkan gangguan atau kelelahan penglihatan selama bekerja. Pengaruh dari penerangan yang kurang memenuhi syarat akan mengakibatkan kelelahan mata, kelelahan mental, keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata, kerusakan organ mata, dan gangguan mata lainnya.

c) Gangguan lainnya
Pengguna laptop yang meletakkan laptop di atas paha dalam waktu yang lama akan mengakibatkan masalah pada tubuh, selain itu juga akan mengganggu fertilitas pada remaja dan lelaki dewasa. Dr. Sheynkin menyatakan duduk dengan paha saling menempel dan diletakkan laptop yang belum aktif saja dapat menyebabkan kenaikan suhu skrotum sebesar 2,10C. Penelitian dimasa lalu menyebutkan bahwa peningkatan suhu skrotum antara 10C dan 2,90C menimbulkan efek negatif dalam produksi sprema dan potensi menimbulkan infertilitas.

Tabel 1. Karakteristik Laptop ditinjau dari segi ergonomi





Faktor Risiko Ergonomi terkait Penggunaan Laptop

1. Postur
Postur tubuh pada saat bekerja dengan laptop umumnya dalam posisi duduk. Pengguna laptop harus mempertahankan postur tubuh dengan posisi kepala, tangan, dan telapak tangan pada keadaan yang tetap. Ada berbagai macam posisi duduk tergantung dari kriteria manusia dan desain tempat duduk. Dibandingkan posisi berdiri, posisi duduk jauh lebih stabil dimana seluruh tubuh ditopang oleh permukaan yang relatif lebih besar dan secara umum dapat mengistirahatkan otot pada anggota gerak bawah. Saat duduk, lutut akan menekuk (fleksi) membentuk sudut 900, begitupun pada paha dan batang tubuh. Sebagian berat ditopang oleh ischial tuberosities.Sejumlah keluhan dari gangguan system muskuloskeletal berhubungan dengan postur tubuh. Daerah lumbal, leher, bahu dan lengan bawah merupakan bagian tubuh yang paling sering terkena gangguan berhubungan dengan postur tubuh. Rasa sakit tersebut dirasakan baik setelah pajanan dalam waktu singkat ataupun lama. Biasanya rasa sakit pada daerah tersebut setelah meningkatnya periode dari postural stress dan kurangnya istirahat pada daerah tersebut. (Pheasant, 1986) Greig et al. (in preparation) juga menyebutkan bahwa, penggunaan laptop akan menyebabkan kepala condong ke depan, leher menunduk, dan sudut antara mata dengan leher akan lebih besar dibandingkan dengan penggunaan komputer.




2. Durasi
Batasan durasi untuk faktor risiko tidak dapat dipisahkan dengan faktor risiko lainnya, contohnya tenaga/pergerakan berulang/postur selama melakukan pekerjaan perakitan). Durasi telah dihu-bungkan dengan cidera pada beberapa pekerjaan tertentu yang melibatkan interaksi faktorfaktor risiko. Durasi maksimal penggu-naan Laptop dalam satu hari adalah 2 jam (Laptop and Notebook Computer Guidelines),

3. Frekuensi
Frekuensi penggunaan laptop tidak dapat dipisahkan dengan durasi seseorang menggunakan Laptop. Oleh karena itu tidak ada aturan tertentu mengenai durasi penggunaan laptop. Tetapi walaupun seseorang menggunakan laptop dalam waktu yang lama tapi tidak dalam frekuensi yang sering maka keluhan yang ditimbulkan akan lebih ringan dibandingkan oleh orang yang sering menggunakan laptop (setiap hari). Straker (2000) dalam penelitiannya mengenai penggunaan laptop pada anak sekolah dasar di Australia menyebutkan bahwa anak-anak yang duduk di kelas yang lebih tinggi, yang juga lebih padat pelajarannya dan juga lebih sering menggunakan laptop mengalami keluhan kesehatan yang lebih banyak.

4. Kondisi Desain Tempat Kerja
Oleh karena laptop banyak digunakan pada posisi duduk maka desain kerja yang perlu diatur adalah desain kerja duduk. Pada pekerjaan yang dilakukan dengan posisi duduk, tempat duduk yang dipakai harus memungkinkan untuk melakukan variasi perubahan posisi. Ukuran tempat duduk disesuaikan dengan dimensi ukuran antropometri pemakainya. Fleksi lutut membentuk sudut 900 dengan telapak kaki bertumpu pada lantai atau injakan kaki (Pheasant, 1988). Jika landasan terlalu rendah, tulang belakang akan membungkuk ke depan, dan jika terlalu tinggi bahu akan terangkat dari posisi rileks, sehingga menyebabkan bahu dan leher menjadi tidak nyaman. Sanders & McCormick (1987) memberikan pedoman untuk mengatur ketinggian landasan kerja pada posisi duduk sebagai berikut:
1. Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur ketinggiannya
2. Landasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pada posisi rileks dari bahu, dengan lengan bawah mendekati posisi horizontal atau sedikit menurun (sloping down slightly)
3. Ketinggian landasan kerja tidak memerlukan fleksi tulang belakang yang berlebihan.

5. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan tempat kerja terkait dengan penggunaan laptop dapat dibedakan menjadi 4 bagian yaitu pencahayaan, temperatur, kebisingan, dan kelembaban. Kondisi lingkungan yang baik saat penggunaan laptop dapat dilihat pada tabel berikut.





Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan tenaga kerja dapat melihat objek-objek yang dikerjakan secara jelas (Suma’mur 1984). Secara umum jenis penerangan atau pencahayaan dibedakan menjadi dua yaitu penerangan buatan (penerangan artificial) dan penerangan alamiah (dari sinar matahari). Menurut Grandjean (1993) penerangan yang tidak didesain dengan baik akan, menimbulkan gangguan atau kelelahan penglihatan selama bekerja. Pengaruh dari penerangan yang kurang memenuhi syarat akan mengakibatkan:
1. Kelelahan mata sehingga berkurangnya daya dan efisiensi kerja
2. Kelelahan mental
3. Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata
4. Kerusakan indra mata, dan lainnya

6. Ukuran Laptop
Dalam menentukan ukuran Laptop yang digunakan apakah besar atau kecil ditentukan berdasarkan pernyataan pada “Ergonomic For Laptop User” bahwa laptop dengan ukuran 14 atau 15 inci dapat bekerja lebih baik untuk semua aplikasi, dengan ukuran demikian maka pengguna dapat lebih mudah untuk mengatur ketinggian monitor agar sesuai dengan level mata. Jika ukuran monitor kebih kecil, maka dibutuhkan pengaturan yang lebih banyak. Jika tidak akan menimbulkan postur leher yang membungkuk ke depan. Saito (2000) mengatakan bahwa beberapa keyboard laptop memiliki ukuran tuts yang lebih kecil dari ukuran keyboard standar (19 mm) oleh karena itu akan mengakibatkan posisi jari yang salah, terlebih jika tangan pengguna besar. Posisi layar akan lebih sesuai dengan level mata sehingga pengguna tidak harus melakukan gerakan menunduk yang berlebih jika dibandingkan dengan laptop yang berukuran kecil. Menurut Alan Hedge (2006) bahwa semakin kecil laptop yang kita miliki maka semakin kecil juga ukuran keyboard dan monitor, oleh karena itu harus diperhatikan apakah laptop yang digunakan sesuai dengan kebutuhan kita dan juga pastikan kita dapat melihat dan mengetik dengan nyaman dengan ukuran laptop yang digunakan.
Beberapa jenis ukuran laptop


7. Faktor Lainnya

• Riwayat Penyakit
Menurut Beth Loy, Ph.D dari US. Departement of Labour beberapa kondisi seperti patah dan/dislokasi tulang, artritis, diabetes, gangguan kelenjar thiroid, menopause, dan beberapa kondisi lain dapat memberikan kontribusi bagi timbulnya keluhan Cummulative Trauma Disorders
• Tingkat kebugaran
Laporan NIOSH yang dikutip dari hasil penelitian Cady et al. (1979) menyatakan bahwa untuk tingkat kesegaran tubuh rendah, maka risiko untuk terjadinya keluhan adalah 7,1 %, tingkat kesegaran tubuh sedang adalah 3,2 % dan tingkat kesegaran tubuh tinggi adalah 0,8 %. Hal ini juga diperkuat dengan laporan Betti’e et al. (1989) yang menyatakan bahwa hasil penelitian terhadap penerbang dengan tingkat kesegaran tubuh yang tinggi mempunyai risiko yang sangat kecil terhadap risiko cidera otot

TATA KERJA

Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain cross setional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada 100 orang mahasiswa yang menggunakan laptop di lingkungan kampus dengan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling). Penyebaran dan pengisian kuesioner dilakukan pada area penggunaan laptop di FKM UI seperti taman mangga, perpustakaan dan laboratorium komputer. Karekterisitik responden penelitian terbagi atas dua bagian yaitu 65 responden (75%) adalah mahasiswa S1 dan 35 responden (35%) adalah mahasiswa S2. Pengolahan data dilakukan secara univariat dan bivariat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keluhan Kesehatan Akibat Penggunaan Laptop
Berdasarkan pengumpulan data dengan kuesioner terhadap 100 orang mahasiswa yang menggunakan laptop, diketahui bahwa tidak semua responden mengalami keluhan kesehatan. Sebanyak 3 responden (3 %) sama sekali tidak mengalami keluhan dan sisanya 97 responden (97%) mengalami keluhan kesehatan. Gambaran area tubuh yang mengalami keluhan akibat penggunaan laptop seperti pada gambar 4 menunjukkan bahwa area leher adalah area yang paling banyak dikeluhkan oleh responden dan yang kedua adalah area mata. Dan cukup banyak juga responden yang mengalami keluhan pada bagian ekstrimitas bawahnya termasuk bagian pinggang sampai ke pergelangan kaki. Bagian tubuh yang paling sedikit dikeluhkan oleh responden adalah bagian pergelangan kaki.

B. Tingkat Keluhan
Setelah dilakukan analisis mengenai ada tidaknya keluhan kesehatan pada responden yang menggunakan laptop, maka responden yang di kategorikan memiliki keluhan kesehatan, dibedakan menurut tingkat keluhan berat dan ringan berdasarkan derajat keparahan yang dirasakan responden. Tabel3 menjelaskan tingkat keluhan dari 97 responden.
Tabel 3. Distribusi Tingkat Keluhan
Akibat Penggunaan Laptop




Bagian tubuh yang di keluhkan





c. Analisis Faktor Risiko dengan Keluhan Kesehatan

1. Postur Saat Menggunakan Laptop
Dari 97 orang responden yang mengalami keluhan kesehatan dapat diketahui distribusi postur yang dilakukan responden saat menggunakan laptop bahwa hampir semua responden melakukan postur yang berisiko saat menggunakan laptop yaitu sebanyak 94 responden (97 %). Pada tabel 4 terlihat bahwa distribusi antara postur penggunaan laptop dengan tingkat keluhan kesehatan terdapat 59 (62,8 %) dari 94 mahasiswa dengan postur berisiko yang mengalami tingkat mahasiswa dengan postur tidak berisiko ada 1 (33,3%) dari 3 mahasiswa yang mengalami keluhan kesehatan berat. Responden yang posturnya berisiko mempunyai peluang untuk mengalami keluhan 3,3 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang posturnya tidak berisiko.

2. Durasi Penggunaan Laptop
Dalam menggunakan laptop diketahui bahwa dari seluruh responden setiap harinya sebanyak 82 responden (84,5 %) menggunakan laptop lebih dari 2 jam sedangkan 15 responden (15,5 %) menggunakan laptop selama kurang dari atau sama dengan 2 jam. Bila dilihat distribusi antara durasi penggunaan laptop dengan tingkat keluhan kesehatan diketahui bahwa ada sebanyak 54 (65,9 %) dari 82 mahasiswa dengan durasi penggunaan laptop > 2 jam yang mengalami keluhan kesehatan berat, sedang diantara mahasiswa dengan durasi penggunaan laptop < 2 jam ada 6 (40 %) dari 15 yang mengalami keluhan kesehatan berat.

3. Frekuensi Penggunaan Laptop
Menurut tingkat frekuensi penggunaan laptop, distribusi frekuensi penggunaan laptop tidak jauh berbeda antara responden yang sering menggunakan laptop dan responden yang kadang-kadang menggunakan laptop setiap bulannya. Sebanyak 52 responden (53,6%) merupakan kategori yang sering menggunakan laptop sedangkan 45 responden (46,4%) menggunakan laptop dengan frekuensi kadang-kadang. Distribusi antara frekuensi penggunaan laptop dengan tingkat keluhan kesehatan diperoleh bahwa keluhan berat lebih banyak dialami oleh responden yang frekuensi pemakaian laptopnya kadang-kadang (68,9%) dari 45 responden. Sedangkan keluhan ringan justru lebih banyak dirasakan oleh responden yang frekuensi penggunaan laptopnya tergo-long sering (44,2%) dari 52 responden. Hal ini terjadi dikarenakan tingkat keluhan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor frekuensi pemakaian, tapi justru durasi, postur, dan faktor lainnya juga berpengaruh.

4. Kondisi Desain Tempat Kerja
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa dari seluruh responden yang mengalami keluhan kesehatan dalam menggunakan laptop baik saat di kampus maupun di rumah/di tampat kos, sebanyak 95 responden (97,9%) menggunakan laptop pada kondisi tempat kerja yang tidak ergonomis dan hanya 2 responden (2,1%) menggunakan laptop pada tempat
kerja yang ergonomis. Pada tabel 4 terlihat bahwa sebagian besar responden baik yang mempunyai tingkat keluhan berat maupun ringan mempunyai desain tempat kerja yang
tidak ergonomis saat bekerja dengan laptop. Pada responden yang mempunyai desain tempat kerja yang ergonomispun masih ditemui yang mengalami keluhan kesehatan yang berat. Hal ini disebabkan karena secara desain laptop memang tidak ergonomis, sehingga meskipun tempat kerjanya cukup memadai, tetap saja kemungkinan keluhan kesehatan dapat terjadi apabila pemakaian laptop dalam waktu yang lama dan tidak menggunakan keyboard dan mouse eksternal.

5. Kondisi Lingkungan Penggunaan Laptop





Tabel di atas menunjukkan sebanyak 18 responden (18,6%) menyatakan menggunakan laptop dalam kondisi lingkungan yang tidak nyaman sedangkan 79 (81,4%) responden menyatakan kondisi lingkungan saat menggunakan laptop dalam kondisi yang nyaman. Hasil analisis hubungan antara kondisi lingkungan penggunaan laptop dengan tingkat keluhan kesehatan diperoleh bahwa 15 (83,3%) dari 18 mahasiswa yang menggunakan laptop dalam kondisi lingkungan yang tidak nyaman mengalami keluhan kesehatan berat, sedangkan di antara mahasiswa yang menggunakan laptop dalam kondisi lingkungan yang nyaman, 45 (57%) diantaranya mengalami keluhan kesehatan berat.

6. Ukuran Laptop yang Digunakan
Dari hasil analisis distribusi frekuensi tentang ukuran laptop yang digunakan diketahui bahwa sebanyak 60 responden (61,9%) menggunakan laptop dengan ukuran kecil yaitu kurang dari 14 inchi dan sisanya 37 (38,1 ) responden menggunakan laptop dengan ukuran besar yaitu lebih besar atau sama dengan 14 inchi. Pada tabel 4 terlihat bahwa semua responden yang mengalami keluhan kesehatan berat menggunakan laptop dengan ukuran kurang dari 14 inchi. Sedangkan responden yang menggunakan laptop dengan ukuran besar atau 14 inchi atau lebih hanya mengalami keluhan kesehatan yang ringan. Fenomena ini menunjukkan bahwa ukuran laptopyang digunakan sangat berkaitan dengan risiko untuk mengalami keluhan kesehatan akibat penggunaan laptop. Hasil ini sejalan dengan pernyataan pada (“Expanding the Boundaries of Campus Computing Ergonomics”) bahwa rasa tidak nyaman pada mata dan kepala merupakan indikasi dari kecilnya ukuran layar laptop yang digunakan dan juga kejelasan dari layar, hal ini akan mengakibatkan gangguan pada mata dan rasa sakit kepala.

D. Analisis Hubungan Tingkat Risiko dengan Tingkat Keluhan Kesehatan
Berdasarkan analisis faktor risiko yang terdapat pada responden, selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan tingkat risiko pada setiap responden. Dari hasil analsis data diketahui tingkat risiko untuk menga lami keluhan kesehatan pada responden terlihat pada tabel 5. Terdapat 89 responden (91,8%) memiliki tingkat risiko yang tinggi sedangkan hanya 8 responden (8,2%) yang memiliki tingkat risiko sedang. Hasil analisis hubungan antara tingkat risiko dengan tingkat keluhan kesehatan diperoleh bahwa ada sebanyak 58 (65,2%) mahasiswa dari 89 dengan tingkat risiko tinggi yang mengalami keluhan kesehatan berat, sedang diantara mahasiswa dengan tingkat risiko sedang ada 2 (25%) dari 8 mahasiswa yang mengalami keluhan kesehatan berat. Dari hasil analisis diketahui bahwa mahasiswa dengan tingkat risiko tinggi mempunyai peluang 5,6 kali untuk mengalami keluhan kesehatan dibandingkan dengan mahasiswa dengan tingkat risiko sedang.


SARAN
1. Bagi Mahasiswa/Pengguna Laptop
a) Usahakan untuk selalu menggunakan desain tempat kerja yang ergonomis seperti menggunakan kursi dan meja, jaga agar postur tubuh seelalu dalam posisi yang natural dan kika ingin menggunakan laptop dalam waktu yang lama, selingi dengan melakukan peragangan otot (streatching)
b) Usahakan untuk berhenti sejenak untuk mengistirahatkan mata dengan melihat ke objek sejauh 6 m tiap setengah jam selama beberapa menit.
c) Jaga intake minuman jika menggunakan laptop untuk waktu yang lama
d) Kurangi penggunaan laptop pada lingkungan yang mengakibatkan pantulan sinar dan silau pada mata
e) Jika ingin menggunakan laptop dalam waktu yang lama (> 2 jam) sebaiknya gunakanlah mouse dan keyboard eksternal untuk dapat menyesuaikan jarak mata dan posisi tangan.
f) Menggunakan cooling pad yang diletakan di bawah permukaan laptop untuk meminimalisasi paparan panas yang dihasilkan oleh laptop.
2. Bagi Produsen Laptop
Melengkapi setiap produk yang dijual dengan informasi/panduan mengenai cara penggunaan laptop yang baik dan aman untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada pengguna.


Daftar Pustaka

Barker, L. 2004, Laptop Usage Can Lead to Low Sperm Count and Infertility [on line]. Dari : http://www.searchenginejournal.com/ laptop-usage-can-lead-to-low-spermcount- and-infertility/1141/

Cornell University. 2004, Laptop ergonomics - 5 Tips for Using a Laptop Computer [on line]. Cornell University Ergonomics Web, dari: http://ergo.human.cornell.edu/culapto ptips.html

Cornell University. 2007, Ergonomic Guidelines for arranging a Computer Workstation - 10 steps for users [on line]. Cornell University Ergonomics Web, dari: http://www.coolnessroundup.com/?p =581

Christine Durant, Lina Filacchione, Rosa Gullo, Office Ergonomics Manual Concordia University, Revised August, 2006.

Dailymail. 2007, Laptop Akibatkan Sakit Punggung [ on line]. Pikiran Rakyat, dari: http://www.pikiranrakyat. com/cetak/2007/062007/14/ca krawala/sekitarkita.htm [22 Jun
2007]

DtkHealth. 2004, Laptop Bisa Bikin Sakit Leher [on line]. Dari: http://www.keluargasehat.com/polalainisi. php?news_id=381

Fauzi, A. 2007, Laptop murah mit mulai beredar bulan ini [ on line]. Sindo, dari : http://wira84.wordpress.com/ [20 Jun 2007]

Irawan, D. 2007, Laptop Dan Isu Kemandulan Pria [on line]. Waspada online, dari : http://www.waspada.co.id/serba_serbi/kesehatan/artikel.php?article_id=92739# [10 jun 2007]

Kay, E. 2001, Ergonomics for The Laptop User [on line]. The Ergonomics Consortium, dari: http://www.detailsworktools.com/media/scms/ISSUE-9.pdf [14 mei 2007]

Keynamics LCC. 2004, Laptop stand avoid carpal tunnel [on line]. Dari : http://www.laptopergonomics.com

LaptopEasel Ltd. 2006, Ergonomics – the problem with laptops [on line]. Dari: http://www.laptopeasel.co.uk/ergono mics.html

Laptop Ergonomics, University of Florida, http:// www.ehs.ufl.edu/riskMgmt

2 komentar:

  1. Tanggapan
    • Menggunakan Teknik pengumpulan data angket atau kuissioner
    • Menggunakan metode penelitian deskriptif riset pengembangan dg metode Cross-sectional yaitu mempelajari sampel dari berbagai angket yang diteliti pada waktu yang bersamaaan
    • Kebanyakan kampus belum menyediakan tempat untu internetan yang memenuhi standar kesehatan
    • Tempat penelitian di kampus Fakultas kesehatan masyarakat Universitas indonesia
    • Dari semua responden yaitu mahasiswa FKM-UI yang menggunakan laptop ternyata hampir semua pernah mengalami keluhan kesehatan. Keluhan terbanyak yang dirasakan pada leher dan mata. Lebih dari 50 % responden mengalami keluhan kesehatan masuk dalam kategori tingkat keluhan berat.
    • 97,9 % responden melakukan postur yang berisiko saat bekerja dengan laptop.
    • 84,5 % menggunakan laptop > 2 jam.
    • Semua tempat di FKM-UI yang digunakan untuk memakai laptop mempunyai kursi/tempat duduk yang tidak dapat diatur ketinggiannya.
    • Kebanyakan responden mengatakan kondisi lingkungan penggunaan laptop dari segi pencahayaan dan temperature sudah cukup nyaman.
    • Laptop yang berukuran < 14 inchi banyak digunakan oleh responden. Ukuran laptop yang < dari 14 inchi (kecil) cenderung akan mengakibatkan keluhan kesehatan yang lebih banyak.
    • Hampir semua responden memiliki tingkat risiko yang tinggi untuk mengalami keluhan kesehatan.

    BalasHapus
  2. Untuk jenis penelitian yang dilakukan di atas merupakan penelitian Deskriptif karena dapat dilihat dari cara penyajian data, data yang diambil langsung dari nara sumber dan adanya alat yang digunakan sebagai sumber penelitian. Penelitian yang bersangkutan dengan kehidupan masyarakat memberikan segi positif untuk penyelesaian suatu masalah sehingga dapat membantu untuk memberikan gambaran apa yang akan diambil pada masa akan datang. Memang dalam kehidupan sehari-hari kita sering memakai laptop untuk membantu menyelesaikan tugas kita, tapi apakah kita tahu bahwa dengan seringnya memakai laptop maka kesehatan kita akan terganggu. Mungkin dari cara duduk kita yang salah atau terlalu lama kita menggunakannya, sehingga kita lupa untuk beristirahat sejenak. Kami sangat setuju dengan penelitian di atas karena memang kebanyakan mahasiswa yang memnggunakan laptop banyak yang mengeluh mengenai kesehatan.

    Untuk penelitian di atas cukup jelas yang bertujuan agar kedepannya produsen laptop memperhatikan bukan hanya dari segi fungsi dan kenyamanan melainkan untuk kesehatan pemakaipun harus diperhatikan.

    Penelitian di atas Peneliti menggunakan alat yang berupa Laptop, dan pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, untuk tempat penelitian yang di lakukan bertempat di kampus UI.

    BalasHapus